![]() |
ilustrasi (Foto: katacerita| AI) |
katacerita.com-Seorang shahabiah yang mendapat julukan juru bicara (jubir) kaum wanita, seorang wanita Anshar beliau adalah Asma binti Yazid bin as-Sakan al-Anshariyah bin Rafi', putri paman Mu'adz bin Jabal. Asma' juga dinamai dengan Fakihah, digelari Ummu Salamah atau Ummu Amir al-Asyhaliyyah.
Asma' memiliki kedudukan khusus di sisi Ummul Mukminin, Aisyah radhiyallahu 'anha, Asma' yang menyiapkan ibunda Aisyah radhiyallahu 'anha saat Rasulullah menikahi Ibunda Aisyah radhiyallahu 'anha.
Asma binti Yazid dari kalangan Bani Asyhal, putri paman Muadz bin Jabal. Beliau dinamai dengan Fakihah digelari Ummu Salamah atau Ummu Amir Al-Asyhaliyyah.
Asma binti Yazid radhiyallahu 'anha mempunyai keistimewaan yang Allah berikan berupa kepekaan inderanya dan kejelian perasaannya serta kehalusan hatinya. Beliau mempunyai kepribadian yang kuat dan tidak malu untuk menanyakan yanh haq.
Asma binti Yazid radhiyallahu 'anha berbaiat kepada Rasulullah SAW pada tahun pertama hijriyah.
Asma binti Yazid radhiyallahu 'anha senantiasa aktif dalam mendengar hadist Rasulullah SAW dan aktif bertanya tentang persoalan-persoalan yang menjadikan beliau paham dien.
Asma binti Yazid radhiyallahu 'anha pula yang bertanya tentang tata cara thaharoh bagi wanita yang selesai haid.
Asma binti Yazid radhiyallahu 'anha dipercaya kaum muslimah sebagai wakil untuk berbicara dengan Rasulullah SAW tentang persoalan-persoalan yang muslimah hadapi.
Dari Asma' binti Yazid al-Anshariyah dari kalangan Bani Ansyal, sesungguhnya dia datang menjumpai Nabi SAW, ketika beliau sedang bersama para sahabatnya, Asma' berkata, "Sungguh aku adalah delegasi para wanita yang hendak menemui engkau. Ketahuilah, diriku me jadi tebusanmu, adapun tiada seorang pun wanita yang berada di belahan timur bumi atau di belahan baratnya yang mendengar kepergianku ini atau tidak mendengar, kecuali dia setuju dengan pendapatku ini. Sesungguhnya Allah megutus engkau dengan membawa kebenaran kepada kaum lelaki dan wanita, lantas kami beriman kepadamu dan kepada Sesembahanmu yang telah megutusmu. Sesungguhnya kami, para wanita, terbatasi dan terkungkung, sebagai penopang rumah tangga kalian, wahai para lelaki, kalian melebihi kami dalam shalat Jumat dan shalat jamaah, menjenguk orang sakit, melayat orang mati, haji sesudah haji, dan yang paling utama adalah jihad di jalan Allah. Sesungguhnya salah seorang di antara kalian, ketika dia keluar untuk menunaikan ibadah haji, atau umrah, atau bersiaga perang, kami menjaga harta kalian, mendidik anak-anak kalian untuk kepentingan kalian. Dengan demikian, apakah kami tidak dapat menyertai kalian dalam pahala, wahai Rasulullah?"
Rasulullah SAW, menghadapkan wajah beliau secara total ke arah para sahabat, lalu beliau bersabda, "Apakah kalian pernah mendengar ucapan seorang perempuan yang bertanya dalam urusan agamanya yang lebih bagus daripada ini?" Para sahabat menjawab, "Wahai Rasulullah, kami tidak menyangka ada seorang perempuan yang dapat berbicara setenang ini"
Rasulullah SAW menoleh ke arah perempuan itu, kemudian bertanya kepadanya, "Kembalillah wahai perempuan. Beritahukanlah kepada wanita di belakangmu, bahwa berbuat baik kepada suami, selalu mencari keridhaannya, dan kesediaan mengikuti perintah suami, setara dengan semua amalan itu" Asma' binti Yazid berpaling dan kembali dalam keadaan mengumandangkan kalimat tahlil dan takbir, karena kegembiraannya. (Asy-Syu'b 8743, berderajat hasan).
Jauhi kufur terhadap suami
Asma berkata, "Nabi SAW melewatiku saat aku bersama wanita-wanita sebayaku, Nabi SAW mengucapkan salam kepada kami dan bersabda, "Jauhilah kufur terhadap para pemberi nikmat."
Aku adalah wanita yang paling berani bertanya, maka aku bertanya, 'wahai Rasulullah apa maksudnya?' Nabi SAW bersabda, ' mungkin salah seorang dari kalian lama melajang bersama bapak ibunya, kemudian Allah memberinya rizki seorang suami dan memberinya rizki anak darinya, lalu dia marah dan kufur (mengingkari kebaikan suaminya), dia berkata, 'Aku tidak melihat kebaikan apapun darimu'." (Diriwayatkan oleh Bukhari dalam al-Adab al-Mufrad dan Ahmad dalam al-Musnad 6/468. Lihat perkataannya dalam Tarikh Wasith, 2/76)
Dari Muhammad bin Muhajir dan Amru bin Muhajir, dari bapak mereka, bahwasanya Asma' binti Yazid bin Sakan telah membunuh sembilan tentara Romawi pada perang Yarmuk dengan tongkat penyangga tenda.
Asma' binti Yazid wafat pada zaman Yazid bin Muawiyyah. Semoga Allah meridhainya dan membuatnya ridha.
Referensi :
1.Para Sahabiyat Nabi SAW, Kisah perjuangan, pengorbanan dan keteladanan, As-Suhaibani Dr. Abdul Hamid
2.Keistimewaan 62 Muslimah Pilihan. Ali bin Nayif asy-Syuhud
Comments
Post a Comment
Terimakasih sudah berkunjung
Selamat Membaca dan Semoga bermanfaat