![]() |
Sukainah binti Al-Husain, Cicit Rasulullah |
Imam Nawawi berkata, "Sukainah termasuk salah satu pemimpin para wanita. Beliau adalah orang yang sangat pemurah."
Nama Asli Sukainah
Sukainah adalah nama gelar yang didapat dari ibunya Ar Rabab binti Imril Qais Al-Kalbiyah yang termasuk wanita terbaik dimasanya yang kemudian menikah dengan Al-Husain bin Ali bin Abi Thalib ra.
Ibunya memberi gekar "Sukainah" karena ketika masih kecil Aminah binti Al-Husain bin Ali bin Abi Thalib mempunyai paras yang manis dan pandangan-pandangan yang cerdas, sehingga Aminah lebih dikenal dengan gelarnya tersebut daripada nama aslinya.
Sukainah tumbuh dan dewasa dalam lingkungan keluarga Nabi shalallahu 'alaihi wassalam. Dari pernikahan kedua orang tua Sukainah, Ar Rabab dan Al Husain mendapatkan dua orang anak, yaitu Abdullah yang juga menjadi nama kunyahnya dan Sukainah.
Sosok Sukainah
Sukainah saat beranjak dewasa, menjadi salah satu wanita terkemuka dalam masyarakat Quraisy. Tidak ada wanita pada zamannya yang menandinginya dalam keterkanalannya, karena beliau adalah orang yang rupawan, mempunyai adab dan ilmu tinggi.
Sukainah adalah wanita yang sholihah dan mempunyai akhlak mulia, beliau dihiasi dengan adab, rasa malu, ilmu yang tinggi, kecerdasan,pemahaman dan kecantikan.
Imam Az-Zahabi ketika mensifati Sukainah, berkata, " Wanita yang mulia, berotak cemerlang dan berwibawa."
Sukainah mempunyai semua sisi kemuliaan. yang dcintai oleh Ayahnya yaitu Al-Husain cucu yang sangat disayangi Rasulullah shalallahu 'alaihi wassalam.
Sukainah "Ibu Kritik Sastra"
Banyak sekali buku referensi, terutama bidang sastra, menyebutkan riwayat-riwayat yang membuktikan kedudukan yang tinggi dalam hal kritik sastra dan menyebutkan bahwa suatu kali para penyair berkumpul bersama Sukainah. Satu persatu Sukainah mengkritisi syair-syair mereka dan menyampaikan kelebiha dan kekurangan setiap syair.
Akhlak dan Perangainya
Sukainah dikenal mempunyai jiwa yang sangat indah dan berhati yang sangat lembut.Ketika bericara, beliau sering bercanda, sehingga menghadirkan suasana akrabdan ceria.
Ada orang yang bekata kepadanya, "Wahai Sukainah, saudara perempuanmu senang beribadah, tapi kau sebaliknya senang bercanda." Sukainah menjawab ringan, "Engkau menyamakannya dengan neneknya yang muslimah, dan menyamakanku dengan nenekku yang tidak sempat bertemu dengan Islam."
Selain periang dan ceria, Sukainah terkenal sangat pemurah dan menganggap harta tidak ada nilainya. Sebuah kisah tentang kemurahan Sukainah, Asy'ab ada seseorang yang terkenal ketamakannya suatu kali pergi haji. Sukainah memberinya seekor unta kuat yang bisa membawa beban berat, namun penjaga dan pengatur harta Sukainah, hanya memberi Asy'ab unta yang lemah. Asy'ab pun mengadu kepada Sukainah. Sukainah pun mengabulkan keinginannya, sampai-sampai mulut Asy'ab terus mendoakan Sukainah.
Akhlak mukia dan peringai terpuji yang dimiliki Sukainah sangat membanggakan nasab beliau yang tinggi, dengan kemampuan bahasa yang sangat baik. Ada sebuah peristiwa di mana Sukainah berada di sebuah acara takziah. Tiba-tiba ada putri Usman bin Affan berkata "Aku adalah putri USman bin Affan yang mati syahid". Mendengar hal tersebut, Sukainah tidak memberikan komentar apa-apa. Tidak lama kemudian, Sukainah memanghil muazin untuk mengumandangkan azan dari Masjid Nabawi, ketika muazin sampai kepada lafal "Asyhadu anna Muhammadar Rasulullah." Sukainah menengok kepada putri Usman bin Affan dan berkata, "Yang tadi disebutkan tadi ayahku atau ayahmu?" Putri Usman bin Affan pun menjawab, "Mulai sekarang, aku tidak akan membanggakan nasab lagi."
Hari Terakhir
Sukainah menikah pertama dengan Mush'ab bin Az Zubair, yang kemudian syahid di Karbala. Kemudian Sukainah menikah kembali dengan Abdullah bin Utsman bin Abdullah, setelah Abdullah meninggal, Sukainah menikah dengan Zaid bin 'Amr bin Utsman bin Affan, setelah Zaid meninggal dunia, Sukainah tidak menikah lagi dan tetap tinggal di Madinah.
Sukainah berumur panjang hingga 80 tahun, beliau meninggal di Madinag pada hari Kamis, 15 Rabi'ul Awwal tahun 117 H.
Semoga Allah subhanahu wa ta'ala melimpahkan rahmat kepada Sukainah dan menempatkan dalam surga firdaus.
Ibnu Katsir berkata, "Sukainah termasuk salah satu pemimpin para wanita. Beliau adalah orang yang sangat pemurah."
Comments
Post a Comment
Terimakasih sudah berkunjung
Selamat Membaca dan Semoga bermanfaat