Akarwangi.com-Solo. Admin saat "berburu" tempat sejarah kota Solo yang ingin di explore, yaitu daerah Sondakan, Solo, mampirlah di sebuah toko kecil di daerah Sondakan, bertuliskan Ledre Laweyan.
Toko dengan ukuran kurang lebih 2x3 meter saja. Berjejer dua etalase, ada dua wanita yang sedang memasak.Dan di depan etalase tertulis "LEDRE HABIS", yaaaah...kecewanya admin karena tidak bisa menikmati ledre. Alhamdulillah lain hari bisa menikmatinya.
Yup, Ledre merupakan salah satu jajanan traditional khas Solo. Agar tidak begitu kecewa, admin meminta ijin untuk melihat proses memasak ledre.
Sungguh dulu admin mengira ledre itu egg roll (kue semprong), ternyata bukan (sungguh terlaluuh admin...).
Toko tersebut bernama Ledre Laweyan, tepatnya berada di Sondakan, kecamatan Laweyan, Solo, tapi juga ada di Laweyannya. Ledre merupakan salah satu jajanan traditional Solo. Ledre dahulunya adalah jajanan yang hanya bisa dinikmati oleh para bangsawan atau para priyayi Solo
Ledre yang terdiri dari kombinasi bahan baku, yaitu beras ketan, kelapa muda, dan pisang. Bentuk ledre mirip seperti kerak telor. Tapi Ledre Solo harum bau pisang.
Ledre mempunyai cita rasa gurih, harum dan sedikit manis. Rasa manis dan harum berasal dari pisang, bukan gula. Dan kini Ledre Laweyan mempunyai rasa alternatif lainnya yaitu cioklat dan keju
Dahulu Ledre hanya bisa dinikmati para priyayi atau kaum bangsawan saja. Kini, ledre menjadi teman minum teh semua kalangan. Dan memang benar nikmat, menikmati ledre ditemani oleh secangkir teh.
Toko dengan ukuran kurang lebih 2x3 meter saja. Berjejer dua etalase, ada dua wanita yang sedang memasak.Dan di depan etalase tertulis "LEDRE HABIS", yaaaah...kecewanya admin karena tidak bisa menikmati ledre. Alhamdulillah lain hari bisa menikmatinya.
Yup, Ledre merupakan salah satu jajanan traditional khas Solo. Agar tidak begitu kecewa, admin meminta ijin untuk melihat proses memasak ledre.
Sungguh dulu admin mengira ledre itu egg roll (kue semprong), ternyata bukan (sungguh terlaluuh admin...).
Toko tersebut bernama Ledre Laweyan, tepatnya berada di Sondakan, kecamatan Laweyan, Solo, tapi juga ada di Laweyannya. Ledre merupakan salah satu jajanan traditional Solo. Ledre dahulunya adalah jajanan yang hanya bisa dinikmati oleh para bangsawan atau para priyayi Solo
Ledre yang terdiri dari kombinasi bahan baku, yaitu beras ketan, kelapa muda, dan pisang. Bentuk ledre mirip seperti kerak telor. Tapi Ledre Solo harum bau pisang.
Sang pemilik Ledre Laweyan Sri Martini, yang merintisnya sejak 1984, membuat sedikit perubahan dalam proses memasak
ledre. Jaman dahulu, ledre dibuat dari ketan mentah yang dipanggang di
atas wajan kecil lalu ditambah santan. Setelah matang, pisang ditambahkan. Sedangkan , Ledre Laweyan menggunakan ketan yang
sudah matang. Hal ini dilakukan untuk mempercepat waktu pembuatan. Dan menjadikan cita rasa ledre dengan ketan matang lebih enak daripada
ketan mentah.
Ledre mempunyai cita rasa gurih, harum dan sedikit manis. Rasa manis dan harum berasal dari pisang, bukan gula. Dan kini Ledre Laweyan mempunyai rasa alternatif lainnya yaitu cioklat dan keju
Dahulu Ledre hanya bisa dinikmati para priyayi atau kaum bangsawan saja. Kini, ledre menjadi teman minum teh semua kalangan. Dan memang benar nikmat, menikmati ledre ditemani oleh secangkir teh.
Wahh kayaknya enak ini ya, Mak. Jadi pengen cobain
ReplyDeleteKusuka ledre, karena manis dan gurih. Cocok di lidahku. Ini kek crepe versi tradisonal.
ReplyDeleteaku termasuk gak suka ledre..selalu ngerasa ini makan ketan tapi bau sangit..hiihih..lebih suka kue leker
ReplyDeleteSampe skarang blm nyobain ledre pdhal uda lama pengin. Sediiiih. :(
ReplyDeleteBtw diliat dr penampakan, ledre tu kyk gabungan antara keraktelor+leker gt ya mak. wkwkwkkw
Laah aq jg ngira ledre itu eggroll. Ternyata bukan y.. Jd pengen icip..
ReplyDeleteAku belom pernah nyobain Ledre. Baru tahu juga ada makanan khas namanya Ledre. Kayak intip gitu ya? Tapi lengket khas ketan ��
ReplyDeletesering denger Ledre tapi belum pernah coba, nanti kalo ke Solo baru icip ah :D
ReplyDelete